Terus terang untuk berdiri pun aku sulit saat itu. Kangen? Bokep SMA Itu saja. “Lo bawa mobil?” Ia menatapku cemas. Buah dadanya yang berukuran sedang tapi padat, kuremas-remas sambil ia terus menghisap-hisap penisku yang semakin menegang.Kuangkat kepalanya. Hampir setengah lusin dengan perbandingan yang tak jelas antara pria dan wanitanya.Felly akhirnya turun dari mobil dan berjalan ke arahku. Kucium bibirnya beberapa saat. Lalu aku mulai pelan-pelan memasukkan penisku ke liang surganya yang mulai basah. Aku sudah beres-beres ketika interkom itu berbunyi lagi. Ia memapahku berjalan menuju mobilku. Sebenarnya tidak ada apapun yang mengganggu pikiranku. Bule-bule itu minum dan tertawa, ditemani wanita mereka yang tidak kalah menggelikannya. “OK, sambungkan..!” Entah mengapa lidahku sulit diajak kompromi kalau sudah soal Felly.
