kamarnya rapi dan wangi. penataan lampu tidur dan lemari-lemari kecil sungguh serasi.Ditambah dengan paduan cat berwarna cream. Bokeb merogoh isinya. seperti biasa, keramahan mbak Dina membuat kami betah berlama-lama dirumahnya. menari didalam vagina mbak Dina. lidahku perlahan menuju vagina. temenin mbak disini ya”
“bener nggak apa-apa mbak?” tanyaku.“nggak apa-apa. mbak Dina hanya mendesah merasakan nikmat. dua buah testikel-ku pun dilumatnya. bathinku berkecamuk, antara nafsu dan statusku sebagai adik iparnya. ia telah melupakan rasa sakit dikakinya akibat tergores pecahan piring. butuh banget refreshing”“minggu depan ikut acara kantorku aja mbak. nanti aku yang jaga” sambung mbak Dina.aku pun mengantar istriku. tanganku tak kuat memegangnya. tangannya meremas sprei.




















