Setelah sampai di tenda Bu Anis tampak berbicara serius sambil duduk diatas tikar dengan Pak Budi. Bokep Mama Rambutnya yang masih basah itu menjadi acak-acakan.Aku mencoba untuk bertahan agar aku tidak kecolongan keluar terlebih dahulu. Aku menyalaminya sambil basa-basi bertanya”Koq cuma sendirian Bu Anis?” “Eh.. “Tentu Bu Anis..” Aku menyahut. “Ih..”, Dia mencubit hidungku. kita.. Serasa tulangku terlolosi lemas sekali aku terkulai diatas tubuhnya. kamu.. Gerakanku semakin aku percepat sehingga menimbulkan suara-sura erotis. uh.. bles.. “Ih..”, Dia mencubit hidungku. Bu Anis berdiri mengangkang diatasku dan perlahan jongkok tepat diatas kemaluanku yang mengacung keatas. sar.. Tanganku merabanya dan membuat remasan-remasan kecil. Sampai pada pagi harinya aku terbangun oleh suara riuh anak-anak yang sedang melakukan senam pagi. Setelah bak terisi penuh maka aku persilahkan beliau untuk mandi dahulu. Merasa mendapat kepercayaan dan hitung-hitung untuk tambahan uang saku maka dengan hati senang aku terima tawaran tersebut.




















