Mbak Isma memelukku erat dan menangis.“Mbak sudah nggak sanggup Jek. Bokep Ojol Tak bisa di ucapkan dengan kata-kata. Pintu kamar sudah tertutup rapat. Rumah tanggaku begitu harmonis. “Iya Yah, kamu hati-hatiya nyetirnya gak usah ngebut” istriku meninggalkanku.Kupacu mobilku menuju rumah mbak Isma. Namun mbak Isma makin membuatku terhenyak. Ia masih menangis. Maafin aq mbak, gara-gara aq mbak Isma jadi luka gini”
“Gak papa Jek namanya juga musibah”
“Bener nih mbak mau istirahat di ruang tengah?”
“Emangnya kenapa sih Jek, mbak mau nemenin kamu ngobrol dulu” tanyanya. Dan desahannya makin sering.Tak sabar ingin kumasukkan batang kemlaunaku ke dalam lubang kemaluan mbak Isma. Batang kemaluanku tegang seketika. mereka masih pada betah main”
“Ayah anterin aq sebentar ke rumah sakit, biar anak-anak disini dulu, biar dijaga mbak Isma”
“Iya tinggal saja disini dulu biar aq jaga mereka” sambung mbak Isma.Aq pun lantas mengantar istriku. Kamarnya tertata rapi serta wangi.
