Selama menemani kakak beradik itu, aku mulai sering mendekati Mbak Viona jika kulihat Sarah sibuk memilih-milih pakaian. Film Porno Segera kubimbing dia agar rebahan dan telentang di lantai kamar mandi.Mbak Viona mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Belum sempat aku keluar dari pintu ruangan rapat, suara nyaring cewek memanggilku.“Didik .. Nita sudah ditunggu sopirnya, sedang aku langsung menuju halte. Kemudian kurasakan Mbak Viona melepaskan bibirnya dari bibirku, pelahan menyusur ke bawah.Berhenti di leherku, lidahnya beraksi menjilati leherku. “ Mbak Viona menjawab sambil tersenyum. “Aku mau mandi, tapi bareng ya?”“Ih, maunya .. Kemudian tangannya langsung membuka kancing dan retsluiting jeans-ku.Lumayan cekatan Mbak Viona melakukannya, sepertinya sudah terbiasa. Kukira Mbak Viona ini lembut kayak Sarah, ternyata galak juga!” Aku tersenyum menggodanya.“Ih, senyam-senyum mlulu. Sebelum berpisah, aku sempat berjanji untuk main ke rumah Nita lain waktu.Diam-diam aku merasa geli.
>