Aku merasa lapar, maklum habis selesai dengan Hasim disambung sama Boris dan aku belum makan sejak tadi siang.Aku duduk di antara Hasim dan Boris, yang kemudian disambut tarikan handuk pembalut tubuhku oleh Hasim hingga terlepas. Sekali lagi kurasakan perbedaan sensasi dari keduanya.Entahlah aku tidak dapat menentukan mana yang lebih nikmat. Bokep India Pandanganku tertuju pada yang di ujung, alat kejantanannya yang besar, aku membayangkan mungkin mulutku tidak akan cukup untuk mengulumnya, hingga akhirnya kuputuskan untuk memilih dia.Namanya Hasim, mahasiswa semester akhir di perguruan tinggi swasta di Jakarta.“Rio tinggal di sini, lainnya mungkin lain kali.” kataku mengakhiri masa pemilihan. Langsung duduk kutarik rambutnya dan ternyata si Boris, teman Hasim yang kusuruh pulang bersama si pendek tadi.Sebenarnya dia tidak terpilih bukan karena aku tidak tertarik, tapi aku harus memutuskan satu di antara dua yang baik.“What the hell going on here..?” pikirku, tapi tidak sempat terucap




















