Saya beranikan diri menghampiri Juragan. Sex Bokep Apa sudah waktunya?Saya nggak bisa kendalikan badan saya. Beliau langsung saja menurunkan badannya yang besar itu, menghimpit badan saya di bawahnya. “Cukup kan buat bayar kontrakan kamu tiga bulan?”Saya berbaring agak lama sampai akhirnya kekuatan saya kembali. Sampai nggak tega saya melihatnya. Saya bawa supir-supir itu ke deretan kios kosong di dalam pasar, yang nggak laku-laku disewa karena letaknya terlalu ke dalam. Tapi saya terus melacur walaupun perut saya membesar. Buru-buru saya pakai lagi kemben dan kain saya. Tapi beliau pernah meminjamkan uang kepada Simbok, dan Simbok sempat mengembalikannya. Saya juga nggak pernah merasa sendirian lagi.“Uohhh… buang di dalem boleh gak Neng?” tanya supir yang di depan saya.Saya ngangguk. Saya penasaran, apa Juragan nggak punya istri? Saya masih tutupi gunung kembar saya dengan kedua tangan. Saya bawa supir-supir itu ke deretan kios kosong di dalam pasar,




















