Sepasang mata paling mengerikan dan paling tajam yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya. Betapa tidak, di ruangan itu, Jenny tidak sendiri bersama saya. Bokep Cina Pak Smith dan saya hanya diam terpaku melihat ketiga manusia sangar itu meninggalkan ruangan dan membanting pintu dengan keras. Bagaimana saya dapat hidup damai dan bermesraan dengan seorang yang berkeliaran di lorong-lorong gelap London dengan menenteng pistol kemana-mana? “Kok tau sih?” jawab saya kembali menggoda. “Kenapa, Jen?”
“Maaf ya, semalam aku kurang ajar sama kamu.” sambungnya, “Maaf juga soalnya aku biarin temanku tadi masuk.”
“Nggak apa-apa Jen.” jawab saya berusaha maklum, “Semalam itu.. Tapi ia tampak tenang saja sambil tertawa-tawa mengatakan bahwa dia sedang diluar jam kerja. Kemaluan saya terasa seperti digosok keras-keras oleh benda lunak dan lembab, enak sekali. God, saya merasa jatuh cinta padanya, pada kenakalannya, pada kedewasaannya. “Belum pernah ya?” bisiknya menggoda, “Tapi enak kan?”
Saya mengangguk
>