“Chie?” tanyaku. “Jay, Chie menyuruhku ke sini. Bokep Montok Kami masih sering berkelana di dunia fana, menemani hantu-hantu malam yang berkeliaran di naungan kepak-kepak sayap cinta dan kasih sayang, mengembangkan layar mencari pelabuhan perhentian kami.Kami bertiga masih berteman. Namun yang kutemukan bukanlah pancaran liar dan haus yang biasa kurasakan saat-saat kami masih bersama. “Cukup segitu?” tanya Jayu lagi. Ah, Chie. Jay berpaling, menatap pandanganku. Hahahaha…”
Tapi Chie hanya terdiam, memeluk kedua lututnya. Aku tahu ia masih perawan. Aku mengasihi mereka.Malam itu, saat Chie mengakui bahwa ialah yang meminta Jay memperawaninya, Chie rupanya sudah berputus asa merayuku, dan akhirnya mencoba membangkitkan emosiku. Menemuiku dan meminta maaf?”
Kutatap mata Jay, mencoba menyelami perasaannya, sama seperti dulu.




















