Karena ujungnya menyentuh-nyentuh mulutku, aku terusik untuk membuka mulutku dan mulai menjilati ujung topi bajanya. Aku harus menyerah lagi untuk yang kesekian kalinya, padahal aku yakin Parjo belum apa-apa. Bokep Japan Parjo memalingkan wajahnya dengan malu saat kutangkap basah mencuri-curi pandang ke arah pahaku.Aku tetap pura-pura sibuk melihat monitor sambil membaca cerita erotis yang tersaji di depanku. Tubuhku bergetar karena seluruh lubang vaginaku seperti tergesek oleh besarnya kontol Parjo yang baru masuk kira-kira setengahnya saja. Entah karena ruangan AC yang dingin atau mungkin karena sejak sore tadi aku belum ke rest room maka aku merasa ingin sekali buang air kecil. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 19.30 malam saat aku masuk ruanganku. Stop.. Aku sebetulnya tadi cuma menggoda saja. Darahku mulai menggelegak terbakar nafsu. Wajahnya menyuruk ke selangkanganku dan lidahnya menghunjam ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat basah. Lidahnya semakin gila mempermainkan kelentitku.
