Kenapa nggak ikut ngocok sekalian?”
“Ah saya malu Pak, kontol saya nggak sebesar punya bapak”
“Kenapa malu, kamu kan belum sempurna betul pertumbuhan kontolnya. Bokep Jepang Aku tak mensia-siakan kesempatan itu dan segera ikut nongkrong di depannya sambil berusaha membantu padahal tujuanku hanya ingin melihat kontolnya. “Enak ya Pak Pardi”
“Enak apanya Mas”
“Pak Pardi sudah jembutan, pasti lebet. “Enak ya Pak Pardi”
“Enak apanya Mas”
“Pak Pardi sudah jembutan, pasti lebet. “Aku ikut ya Pak, serem disini sendirian”
“Lah, aku mau mandi kok ikut”
“Nggak apa-apa lah Pak, aku ikut yah”
“Ya sudah ikut saja”Sambil berjalan aku mencoba memancing ke arah pembicaraan yang lebih saru.“Pak Pardi masih suka ngocok nggak?”
Dia terlihat kaget dengan pertanyaanku, tapi dia menjawabnya, “Ya kadang-kadang”
“Berapa kali Pak sehari”
“Yah nggak tiap hari. Maen apa Pak?”
“Pokoknya liat aja besok, di jamin Mas Win suka, malah pengen ngerasain”
“Ah Pak Pardi ini bikin penasaran aja” ujarku manja.




















