Sedikit kekecewaan timbul di hatiku. “Mau minum apa?”
“Air putih,” ia berseru dari ruang tamu. Bokep STW Ia hanya balas menatapku dengan alis terangkat seolah mengulangi pertanyaan yang baru diajukannya. “My God,” desahku tanpa sadar. Kugeser tubuhku mendekat. “Kurasa juga demikian. “Hey, jangan cemberut begitu. Kudorong pinggangnya sedikit menjauh. Kutekan saklar lampu. “Sori,” bisikku sekali lagi. Buah dadanya menekan dadaku, membuatku bingung. Wanita itu. Aku memandangi jemarinya yang menyusup masuk dengan rasa senang yang aneh. “Tidak apa-apa. Bersama wanita ini. ah… sudah..tentu..” Ia tertawa. Aku merasa malu sendiri. Semua kesan romantisme hilang dalam sekejap. ah… sudah..tentu..” Ia tertawa. “U-uh. Kuharap tidak,” desisnya kemudian. Kupikir, mungkin masih ada kesempatan bagiku memperbaiki keadaan sebelum ia turun dari mobilku.
