Ita pun meletakkan nasi dan air di hadapan beruk Kakek. Aku dan Ita setuju saja.Sebelum pulang, aku pergi menengok si Jantan, beruk Kakekku itu. Bokep Tante Setelah ngobrol-ngobrol, aku diminta Kakek untuk menjaga si Jantan karena esoknya Kakekku hendak mengantar anaknya ke Kuala Lumpur. Tiba-tiba tangan beruk itu meraba-raba buah dada Ita.“Bang, beruk ini meraba punya Ita,” kata Ita. Sementara aku membetulkan kedudukan penis beruk itu, kulihat vagina Ita sudah tergenang air. “Ooooo, sedaplah, Baaang…..” jerit Ita. Ita mengusap-ngusap kepala beruk itu.“Bang, beruk ini nggak mau makan, Bang,” kata Ita kepadaku. Beruk itu kelihatan garang dan bengis saat aku mendekatinya. “Iya, nggak juga ya,” kataku.




















