Leher, perut, telinga, dan dadaku menjadi sasaran bibir Laras. Bokeb Sementara itu tanganku terus mengelus tubuh Laras. Aku meracau tak karuan. hangat, nikmat.Laras meringis menahan rasa. Dan timku menjadi tim yang paling solid dengan jumlah yang terbanyak.Semua itu tak lepas dari kerja kerasku untuk mengembangkan mereka, mendidik mereka dan memotivasi mereka. Sialan. “Nggak ah, Be. “Cari aja disitu, pilih sendiri. Aku mulai merangkul Laras. Aku menerapkan pendekatan yang berbeda-beda dari yang satu dengan yang lainnya. Kubimbing Laras untuk berjongkok. Gumpalan daging sekal itu kini longgar tanpa pembungkus.Sementara bibirnya sibuk menjilatiku, tangannya mulai menuju pakaianku. Coba ah, penasaran”
Sementara Laras memasukkan keping VCD, aku memperhatikan pinggangnya yang sedikit terbuka ketika dia sedikit menungging. Payudaranya sangat terlihat mulus dengan bra yang tidak seukuran. Lalu badan Laras mulai bersandar di badanku.




















