Hadiah yang bisa menyejukkan kerongkonganku yang kering. Serta….” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.“Aku juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi rambut-rambut..”“Sudah kuduga, kamu pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Bu Lia sambil sedikit mendorong kursi rodanya.“Agar kamu tak penasaran menduga-duga, bagaimana kalau kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?”“Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil menundukkan kepala, sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yang kaku itu.“Kompensasinya apa?”“Sebagai rasa hormat serta tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah ciuman.”“Bagus, aku suka. Bokep Family Nafasnya mengebu. Hisap… Hisaap…”Aku menjulurkan lidah sedalam mungkin, membenamkan wajahku di kemaluannya. Hisap… Hisaap…”Aku menjulurkan lidah sedalam mungkin, membenamkan wajahku di kemaluannya. Ia berusaha manahan tawanya.“Tapi aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kamu cium, OK?”“Deal, my lady..”“I like it..” kata Bu Lia sambil bangkit dari sofa.Ia melangkah ke meja kerja lalu menarik kursinya hingga keluar dari kolong mejanya yang besar.















