Ia tergolek dengan nafas yang lemah-lunglai. “Akh.. Bokeb Dia tak terlalu mempedulikan kehadiranku. Gua gak apa-apa koq. Mila kedengarannya tidak banyak tanya. Dan Darta mengatakan kalau aku sudah pulang, karena ada ditelepon sama bos-ku. Sayang sekali, Darta, kawanku yang baru menikah enam bulan yang lalu ini, tak bisa membayar barang sedikit pun. Dan aku benar-benar terkejut, ketika Darta menawarkan istrinya untuk kutiduri.“Gila lu.. Kesempatan inilah, saatnya aku harus masuk. Meraih tubuh Mila dan langsung menindihnya. Namun, karena keadaanku juga sangat mendesak, aku memberanikan diri dengan harapan temanku bisa membayar; minimal separuhnya dulu. Euh..” nah kalau itu, suara Darta. Ss..” begitulah yang keluar dari mulut Mila.




















