Mengangkang. Bokep STW Aku mau jadi budaknya… menjadi yg lain pun, aku bersedia. Kak Edo duduk di sofa. Apa kata keluarga, apa kata Bapak dan Ibu? Jadi, aku menunduk lebih dalam, menggunakan bibirku, lidahku, mulutku. Aku mau jadi budaknya… menjadi yg lain pun, aku bersedia. Itu, sarapan di atas meja.” Kak Edo mengkerutkan keningnya. Aku hanya punya tubuh ini, itupun sudah dinodai. Ia terus bangkit berdiri. Mata ke televisi tapi pikiran dan badan masih terasa melayg, belum mendarat setelah tadi terbang berkali- kali.“Sayang…”
“Ya tuan?”
“Lho, kok tuan?”
“Yaaa… kan saya pembantu…”
“Tapi aku cinta padamu!” Aku menunduk.Aku juga cinta pada tuanku… Tapi aku duduk di tempat berbeda.“Saya masih tetap hanya pembantu.”
“Aku tdk peduli! Aku ambruk saking lelah dan nikmatnya, seluruh syarafku seperti kelebihan beban rasa.“Ke kamar mandi yuk.” kata Kak Edo.Aku mengangguk, tanpa mampu banyak bersuara.
