komedi gelap Roscha Remes Nenen: sindiran, ambiguitas, dan insiden kacau. Bokep China Plus: skrip licin. Minus: humor tidak untuk semua. Untuk rasa khusus. Mulai.
Bu Monic sebentar menarik bibirnya dan menyeka lipstik merahnya dgn tisu. Tubuh indah seperti Bu Monic memang sangat aku idam-idamkan. Sangat indah karena posisi kami berpelukan juga menunjang. Kugenjot pantatku dgn irama yg pasti. Penisku yg sedari tadi tegang kini seakan menunjukkan kehebatannya dgn berdiri tegak menantang Bu Monic.“Kamu ganteng Zal”, katanya seraya tanganya meraup penisku dan ahh bibir mungilnya sdh mengulum.Oh nikmatnya. Tapi kita jangan pergi bareng ,nggak enak sama orang-orng kantor. Perlahan aku bangun dari ranjang dan melangkah ke kamar mandi. Gantian aku merangkai kenikmatan untuk Bu Monic, kusibakkan rambut halusnya dan kusentuh bibir meqinya dgn ujung lidah. Batinku.“Rizal,ditanya kok malah bengong”, Bu Monic menyenggol tanganku.“Eeehhhh nggak, abisnya kaget dgn kata-kata Ibu kayak tadi. ohh aku lagi-lagi memuncratkan sperma kedalam meqinya yg diikuti erangan puas dari Bu Monic.
