Lalu kuberanikan untuk meraba pahanya, ternyata Tini tetap diam saja dengan memijit dahiku terus. Tetapi karena Tini tidak lari dan tetap memijitku terus maka pekerjaan tangan itu tak berhenti dan terus berjalan sampai akhirnya tangannya lepas tak memijit lagi dan memegang lenganku erat-erat sambil berbisik,
“Pak.. Bokep Family aduuh Tini mau keluar lendirnya pak.” Mendengar itu langsung lubang kemaluannya kucucup dan terus kusedot-sedot dengan kuat sampai terasa, suur.. Kemudian Tini memijit leherku, walaupun kecil tubuhnya tapi pijitannya cukup mantap. Kemaluanku geli sekali rasanya.. Rabaanku kuteruskan dengan 2 tangan di paha kiri dan kanan sambil kupijit pahanya dan tangan kananku terus merambat ke atas sampai ke kemaluannya yang tertutup celana dalam. Karena aku mencari surat yang tertinggal agak lama maka pintu ditutup lagi oleh Tini dan Tini kelihatannya langsung mandi. Kemudian Tini memakai BH-nya yang tanpa spons dan CD yang mini, lalu memakai rok bawahan
