Bagus dong.. Bokep Asia Mia ngaku salah.. “Hari Sabtu kapan Pak..?” tanyanya lagi.“Waktu Saya dan keluarga pergi ke rumah Orang tua Saya..” jawabku. Sore harinya Kami bangun sekitar pukul 16.15 wib. Mia.. “Iya Bu..” jawabnya singkat. Cepeet..” rengeknya. “Mia mau telepon ke kampung..” jawabnya. Takut..!” serunya perlahan. Setelah itu saya rebah disampingnya dan memeluknya dengan penuh kasih Sayang. Saya langsung melanjutkan jilatan demi jilatan dan jari kiriku kuarahkan kelubang anusnya.“Paak.. “Oke.. “Ayo masukkin, cepaat..” pintanya lagi.Mia langsung mengarahkan vaginanya kekemaluanku dan langsung menggoyang pinggulnya. “Ayo Kita mandi..” jawabnya kegirangan.Saya melihat hal seperti ini sangat bahagia, coba Saya punya isteri seperti si Mia yang sangat perhatian kepada anak-anak dan Bapaknya. Tetapi Saya dan istri memang sering berselisih paham sehingga terjadi keributan kecil yang membuat Saya menjadi merasa terpojok karena posisi Saya yang masih menganggur.Kehidupan Saya mulai terasa jenuh dan pusing melihat tingkah laku istri




















