Mbak setiap saat saja kesana”, tuturnya. Bokep Jepang Aku pun memasukkannya. ”, bertanya mbak Intan. Saya juga mematikan tv serta menuju kamarku.Sayup-sayup aku terdengar suara isak tangis di kamar mbak Intan. Tangannya mencengkram lenganku. Saya tidak tahu apakah itu. “Ohh….wan…enak wan…”, katanya.“Ohhh…mbak…Mbak Intan…ahhh…”, kataku. Aku baru keluar dari kamar mandi.Melihat mereka dari kejauhan. ”, tanyanya.“Masih belum ngantuk mbak”, jawabku. Rasanya aneh, tapi aku suka. Kami benar-benar canggung pagi itu. Mungkin saja jalinan yang kami rasa saat ini mulai canggung. Ia tiba-tiba berlari dan memelukku.Erat sekali, sampai aku bisa merasakan dadanya. Kami mirip sepasang suami istri, mbak Intan rasanya nggak menolak ketika tangannya aku gandeng.Mungkin karena barang bawaannya banyak.Di mobil pun kami diam. Agak seret, mungkin karena memang ia tak pernah bercinta selain dengan suaminya.Masuk, sedikit demi sedikit dan bless….Masuk semuanya.




















