Hingga suatu hari, aku masih ingat itu hari Rabu, dia menelpon ke HP-ku,“Mas, aku pengen ngobrol bisa nggak, sore ini jemput aku ya?” kata Naina di telepon.“Oke, emangnya ada apa?” Tanyaku.“Yah pokoknya nanti aja deh, aku mau cerita, udah dulu ya, sampai nanti di tempat biasanya,” Naina menutup telponnya.Tepat jam 16.30 aku meninggalkan kantor, kulihat dari kejauhan Naina sudah menunggu dan sedikit melambaikan tangan kegirangan. Film Porno Naina berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Ada yg bisa saya santu?” kataku sedikit cemas dan heran.“Nggak apa-apa kok Mas, bajuku pada jatuh dan basah, Mas apa diluar ada orang lain?” Tanya Naina sambil teriak.“Ntar aku lihat dulu, ke pintu depan” kataku sambil berjalan ke pagar dan gang kecil menuju rumahnya.“Nggak ada siapa-siapa” Kataku sambil mendekat ke pintu kamar mandi.Tiba-tiba




















