Workplace Susu Nenen Babyfe Semakin Cantik dengan isu korporat. Plus: pertumbuhan karakter, satire pas. Bokep Hot Minus: tech talk padat. Buat kamu yang cari inspirasi. Yuk nonton.
Dan di dalam mobil itu aku benar-benar berdebar-debar.“Capek Dek Iwan?”, tanyanya.“Iyalah mbak, di kereta duduk terus dari pagi”, jawabku. Kalau sekarang aku menemukan cinta tapi sulit mengatakannya”“Masa’?”“Iya mbak, orangnya cantik, tapi sudah janda”, aku mencoba memancing.“Siapa?”“Mbak Dewi”.Ia ketawa, “Ada-ada saja kamu ini”.“Aku serius mbak, nggak bohong, pernah mbak tahu aku bohong?”,Ia diam.“Semenjak aku bertemu mbak Dewi, jantungku berdetak kencang. Penisku makin lama makin panjang dan besar. “Saya pijetin ya mbak, sepertinya mbak capek”.“Makasih, nggak usah ah”“Nggak papa koq mbak, cuma dipijit aja, emangnya mau yang lain?”Ia tersenyum, “Ya udah, pijitin saja”Aku memijiti pundaknya, punggungnya, dengan pijatan yang halus, sesekali aku meraba ke bahunya. Mbak Dewi berusaha melepas bajuku, dan tanpa sadar, aku sudah hanya bercelana dalam saja.
