Pintu kamar mandi terbuka tiba-tiba.Muncul si kecil Ninik. Rianti mencoba merasakan hangatnya air. Bokep Montok Tanpa pertanyaan sedikit pun Rianti langsung menyetujui.Dia makin erat memelukku, seperti kami sudah lama berkenalan. Tidak terlalu repot, Ninik mengikuti anjuranku. Ninik kembali jongkok dan kembali menggenjot. Setelah makan kami kembali duduk di bus, dan obrolan kami makin akrab. Belum terlalu sempurna tetapi cukup keras untuk disodokkan ke memek Ninik. Itu menandakan dia belum pernah hamil. Tampaknya dia bepergian dengan seorang gadis kecil yang duduk di seberangnya.,“Anaknyakah ?” batinku. Jika tetek Rianti terasa lembut oleh lemak, tetek Ninik terasa mengkal dan lebih keras.. Aku tidak ambil pusing, karena pikiranku terfokus menikmati genjotan Rianti.
