Aku menyeret beruk Kakek menuju ke arah celah selangkangan isteriku yang sedang terlentang itu.Setelah betul-betul berada di depan celah selangkangan Ita, aku meniarapkan beruk itu di atas perut Ita. Bokeb Ita tersenyum dengan seribu kepuasan sementara aku tersenyum puas karena berhasil melihat isteriku disetubuhi oleh beruk. Ita pun tertarik ke dekat beruk itu. “Mungkin Kakek sudah memberinya makan ya?” kataku. Aku terkejut. Penis beruk itu perlahan-lahan membelah alur tebing kemaluan Ita dan terus menghunjam ke dasarnya. Beruk itu menjerit-jerit saat Ita mengulurkan tangannya. Beruk itu kelihatan tidak mengindahkan makanan yang diberikan Ita. Peristiwa ini jelas sangat langka terjadi. Tiba-tiba beruk itu menjerit kuat sebagai protes dan Ita pun segera mengemut kuat vaginanya sampai terasa ada cairan keluar laju masuk ke dalam vaginanya(Diceritakan oleh Ita) Ita rasa mungkin beruk itu telah memuncratkan air maninya ke dalam vagina Ita.




















