“Hauhh… Ga…n! Dan bahwa saya keguguran.“Duh, untung kamu masih selamat, Denok… Tapi anakmu…” Juragan bilang itu semua sambil nangis.Beliau bilang teringat istrinya, dan sudah takut saya bakal mengalami kejadian yang sama. Bokep Korea Basah dan hangat. Mungkin dia lihat mata saya ketakutan setengah mati.“Buka kembenmu,” katanya.Dia taruh selembar uang Rp50.000 di samping saya. Saya tetap mencari penghidupan dengan menari untuk orang-orang di Pasar. “Bagus, Denok. Saya nggak punya pilihan lain…“…mau, Juragan…” saya berbisik, lirih sekali sampai nggak kedengaran. Mereka minta saya layani mereka sekaligus. Nggak tahulah… Tapi yang terjadi malah tangan saya mulai meraba-raba selangkangan saya, memainkan itil saya seperti yang dilakukan Juragan tadi…*****Saya si Denok, penari jalanan. Misalnya ngemut dan nyedot. Kamu juga suka, kan?” Juragan berusaha ngajak bicara. Merinding bulu kuduk saya membayangkan apa maksudnya itu.“Kalau kamu mau, Denok, aku lunasi tagihan kontrakanmu yang dua bulan itu sekalian mbayar untuk bulan
