Oh ya.. Wah.. Bokep India Perlahan aku merasakan penisku ereksi.“Egh..” aku menahan nafas ketika kurasakan tangan Felicia menggenggam batang penisku dan meremasnya.Tak lama dia mengocok penisku hingga membuatku makin terangsang. Kuusap perlahan. Kemudian kuangkat ke kamar mandi!“Eh.. Sambil terus mencuri-curi ciuman dan rabaan, kami saling menggosok tubuh kami. Dia ikut bernyanyi.“Ajarin dong..” kataku.Dengan segera Felicia mengajariku memainkan keyboardnya. Aku melanjutkan percakapan dengan clientku dan tak lama kemudian aku mendengar suara Felicia.“The Boy From Ipanema.. Cukup sulit bercinta di kamar mandi. Mungkin sekalian kencan dengan pacarnya.”Felicia masuk kamarnya untuk mengganti baju. Eh, apa-apaan ini?” Felicia terkejut. Aku mulai mengocoknya. Lidahku menekan lidahnya. Kamu bisa main piano yah?” Felicia tampak terkejut. Aku merasakan saat-saat orgasmeku hampir tiba. Ayo, Boy” Felicia memintaku mulai beraksi.Penisku perlahan menembus vaginanya. Dekat sekali. Bibir kami saling berlomba memberikan kehangatan. Suaramu sexy.. Mainmu asyik lagi.” “Haha..
