Sore sudah berlalu dan keadaan cukup gelap di tempat itu. Mereka melihat ke aku lalu kembali asyik dengan obrolan mereka dengan cueknya.Aku melihat ruang sebelah lagi. XNXX Bokep Ini sepertinya polisi atau tentara jawa kuno.“Apa salahku?” ucapku dalam bahasa sepertinya bahasa jawa kuno. Bukan karena sentuhan dukun.Tanganku membuka kain yang menutupi kontol Sentot. Si Rio mengambil posisi di tengah. Namun lebih banyak di dekat gunung berapi yang tidak lagi aktif.“Mas ini dari mana, mas?” Orang di sebelahku memulai percakapan.Ramah juga orang ini. Untung saja gelap jadi aku yakin mereka tak akan melihat jelas bentuk kontolku.“UH!” aku agak berteriak kaget karena panasnya air. Sinar yang menerobos masih cukup untuk menerangi, sekedar tahu ada orang atau tembok.Udara dingin sekarang lebih terasa saat kubuka helm yang melindungi kepalaku. Namun lebih banyak di dekat gunung berapi yang tidak lagi aktif.“Mas ini dari mana, mas?” Orang di sebelahku




















