Setelah mempertimbangkan baik buruknya dan apa yang dilakukan Bejo selama ini, maka dengan ketulusan hatiku yang bulat, akihirnya aku mengangguk kepada Bejo sambil berbisik pelan. Belum lagi panjang daster yang dipakai istriku tidak seperti daster yang dipakai hari-hari sebelumnya. Bokep Mama Kecupan sesaat itu setidaknya menyentakan hati istriku, dapat terlihat dari gerakan bibirnya. Aku pegang bahunya, dan ia menatapku sembari membelai pipiku. Aku semakin gemetar manakala aku merasakan lembut dan lebatnya rambut hitam milik Ibu Anita . Di usia yang masih belia 13 tahunan sudah pandai beradegan cium seperti itu. Kembali aku merasakan benda tumpul menyodok daerah kemaluanku. Bibir Bejo dan istriku masih bertaut seolah ular cobra yang saling mematuk. Aku yang melihat dari atas bertambah tegang, tak kusangka temannya Roni bisa sepandai dan seliar dari apa yang kubayangkan.
