Karen mulai resah, geli terasa baginya, ia belum pernah mengalami hal seperti ini. Bokep Hot Tak habis pikir baginya pekerjaan yang baru ia geluti dua hari itu akan menyiksanya. Ia terus menangis di sepanjang jalan. Namun percuma, ia hanya bisa menutup mata sambil membiarkan mereka mengerjainya.Kedus lelaki itu juga menciumi pipi dan kening Karen sambil membelai rambut panjangnya. Penis mereka terlihat berdiri tegak, sudah sangat keras. Lalu Karen yang masih lunglai pun dibawa ke kamar untuk beristirahat.“Mantap kamu say…”, puji Florensia ketika Karen sadar. “Karen kerja ma…”, jawabnya. Secarik kertas itu pun tertulis ‘LOWONGAN KERJA KHUSUS WANITA’ dan tercantum nomer handphone yang bisa dihubungi bernama Floren. “Hmm, agak capek sih, mungkin gara-gara capek kali ya?”, jawab Karen.
