Cabut lagi, dorong lagi.Rasanya nikmat sekali, padahal mungkin hanya seperempat penisnya yang masuk ke vaginaku. Please! Bokep Montok Mau kemana?” tanya seniorku sekali lagi. Haruskah kutarik tanganku dari atas meja?Melihat aku diam saja dan tidak berusaha menarik tanganku, dia lanjut bertanya “Kamu gak takut sama aku kan?”Sesaat, aku menarik napas untuk mengumpulkan keberanianku agar bisa menjawab pertanyaannya.“Takut lah…” Aku memelankan suaraku. Kuhisap, kutarik, kuemut, kumasukkan hingga mentok. HNGGHHH!!!”Saat bertanya, penisnya berhenti memompa dan ditanamkan dalam-dalam hingga mentok. Aku memang belum pernah cerita tentang kehidupan seksualku, hanya dia yang cerita. Ini gila. Cafenya juga sebentar lagi tutup,” jawabku.“Mau kuantar?”“Ga usah. Tapi hatiku tidak punya perasaan yang sama. “Kammmu..bebass..entot..aku sammppaiihhh..paggii…”Mendengar jawabanku dia mendekatkan wajahnya ke hadapanku. Aahhh.. Banyak hal yang membuatku takut.
