Baginya tak problem asalkan bisa memuaskan pacarnya. Jam 3 sore Alia meneleponku. Bokeb Dia juga bercerita tentang aktivitas seks-nya dengan pacarnya serta perasaan-perasaannya. Kesempatan ketemu yang amat langka ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya..”
“Kenapa musti di hotel?”
Iya, kenapa ya? Hubungan kami begitu dekatnya sehingga diam-diam timbul sesuatu di dalam hati yang tak kami perkirakan sebelumnya. “Engga apa-apa.”
“Pakaianmu masih lengkap.”
“Sama aja kan, Mas puas juga kan?”
“Benar, barusan Mas puas sekali, tapi..”
“Engga pakai tapi,” potongnya. Meremasi. Alia begitu saja meninggalkanku tanpa penjelasan kenapa. Tangan kananku yang ada di bahunya perlahan bergeser turun. Ketika pada ronde berikutnya Aku gantian minta meng-oral dia, sudah kuduga Alia menolak.
