Beberapa saat kemudian kubimbing dia ke arah tempat tidur dan perlahan kutelentangkan Shela di tempat tidur dan kurangkulkan tangan kiriku di bahunya dan kupandangi wajahnya, sambil kukatakan, “Shela cobalah ceritakan masalahmu itu dan biar Oom bisa mengetahui permasalahanmu itu”.Shela tetap diam saja dan memejamkan matanya, tapi tak lama kemudian, sambil menyeka air matanya dia membuka matanya dan memandang ke arahku yang jaraknya antara wajahnya dan wajahku sangat dekat sekali. Shela tidak segera menjawab pertanyaanku itu. XNXX Bokep Mendengar permintaannya itu, segera saja kuhentikan mobilku di pinggir jalan dan kira-kira jaraknya masih 2 Km dari sekolahnya.“Ada apa Shela…?”, Kataku.Shela tetap diam dan sepertinya ada keraguan untuk memulai berbicara.”Ayoo…, lah Shela (sebenarnya pengarang penuliskan tiga harus terakhir dari namanya, tapi terpaksa oleh Yuri diganti jadi 3 huruf terdepan), jangan takut atau ragu…, ada apa sebenarnya”, tanyaku lagi.“Begini…, Oom, kata Shela”, lalu dia menceritakan bahwa tadi




















