Mendengar jeritanku Roni merasa kasihan dan menghentikan aksinya sebentar. Bokep Rusia Rokok sudah habis aku ambilkan tas kecilku yang di dalamnya ada alat perekam suara, langsung kuhidupkan. Sebelum pergi Ramah mendekatiku sambil mengatakan “bang Ramah mau pergi, pokonya besok aku hubungi abang, ok bang ?” aku mengiyakannya. Roni berhasil membongkar pintu milikku yang kian lama kujaga, Roni tidak bergerak dia membiarkan miliknya didalam milikku. Ramah coba-coba ingin merubah nasib menjual diri di café-café. Kamipun sampai dalam tujuan, aku kaget Ramah rupanya sudah dikenal dicafé tersebut. Terlintas juga dalam benak penulis “gadis cantik seperti itu lagi ngapain di muka cafe ? Dengan secepat kilat Roni melepaskan seluruh pakaiannya yang melekat di tubuhnya. Aku tidak tahan perlakuan Roni, membuat aku macam cacing kepanasan sambil membalas cumbuan Roni.
