Lagi pula dia juga menyatakan tidak sungguh-sungguh untuk melarangku. Bokep Aku mempermainkan dengan lidah dan gigiku. Aku menatap wajah yang manis, hidungnya yang mancung, lalu memandang. Dengan menangkap payudaranya dan mengusap, meremas kuat. Masih di bawah guyuran air yang mengalir dari shower, aku menangkap lengannya, dan memandang tajam ke arahnya. Aku memandang nakal ke arah payudaranya sambil tersenyum. Aku mengangguk.“Terus kapan jalan-jalannya, Mas?”, “Gimana kalo besok sore jam 4, besok ‘kan Jum’at, bisa pulang lebih awal ‘kan?”, tanya. Aku mengungkapkan wajah lagi.Ada pertimbangan di wajah hanya saja aku tak tahu apa penyebabnya. Aku nggak munafik, Mas. “Tidak, tapi aku sempat gelisah nggak bisa tidur karena terus membayangkanmu”, jawabku tanpa malu-malu.Eksanti tertawa sambil memainkan mencubit pinggangku.Hari sudah menjelang malam ketika kami meninggalkan tempat itu.
