Aku menahan tanganya,
“biar aja mbak..tanggung sebentar lagi..” Ujarku. Film Porno Hujan turun dengan lebatnya sesampainya aku kembali di rumah. “Maafin saya mbak..saya bener-bener khilaf..” Jawabku bingung. Ayo ini saya tadi beli dua bungkus nasi uduknya, satu utk mbak..” ujarku sambil tersenyum ramah. Usiaku terbukti terlalu muda untukmu, tapi aku mampu memberimu kepuasan,” ujarku dalam hati. “Iya den, sebentar mau mindahin air panas ke termos..”Jawabnya. Pahanya terkulai lebar ke samping, aku telah bersiap menusuk. “Telah telat mbak” Suaraku bergetar menghardiknya. Pikiranku kembali kacau. “Hmm…bingung saya mbak..”Jawabku, kepalaku tetap terasa pusing hasil minum-minum semalam, aku menekan segi kiri kepalaku. Aku melihat Jam di dinding, pukul 2 siang, aku mungkin telah tertidur lebih dari 2 jam. Penuh tenaga, makin lama makin cepat gerakanku. Sekejap saja kami telah berdiri, saling bertatapan dalam kebingungan. Kami berpelukan erat ketika penis itu telah sukses menyentuh dasar vaginanya.
>