Lalu Nasir melanjutkan rangkulannya padaku dan juga mengecup pipiku, sehingga aku sedikit malu dibuatnya.“Terima kasih Nis atas kesediaanmu menerima tawaranku semoga kamu berbahagia dan tidak kesulitan apapun di rumah ini. Aku mencoba merapatkan badanku pula, lalu mengelus tangannya dan merangkul punggungnya, sehingga terasa hangat sekali.“Apa kamu serius? Bokep Indo Terbaru Aku sangat malu dan merasa berutang budi pada mereka, sebab selain pakaian, akupun diberi uang tunai yang jumlahnya cukup besar bagiku, bahkan belakangan kuketahui jika ia juga seringkali kirim pakaian dan uang ke istri dan anak-anakku di Bone lewat mobil.Kami bertiga sudah cukup akrab dan hidup dalam satu rumah seperti saudara kandung bersenda gurau, bercengkerama dan bergaul tanpa batas seolah tidak ada perbedaan status seperti majikan dan karyawannya.Kebebasan pergaulanku dengan Alina memuncak ketika Nasir berangkat ke Sulawesi Tenggara selama beberapa hari untuk membawa beras untuk di jual di sana karena ada permintaan dari langgarannya.Pada




















