dengan acuh tak acuh. Sambil santai dan menunggu Nita terjaga dari tidurnya, dia duduk pada kursi di depan lemari. Bokep Cina Ia menopang tubuhnya dengan belah lengannya, ia biarkan beberapa saat, kemudian dari lubang nonoknya mengalir cairan cairan putih, cairan air peju Bahri yang bercampur dengan cairan air pejunya. perintah Fachdat lagi.Nita mengikuti, sekalipun matanya tetap terpejam, pelan pelan Fachdat menjatuhkan tubuhnya di atas dada Nita seraya menyorongkan kepala pelirnya kepermukaan memek perempuan itu.Masssuuukaaan…. Hingga tak terasa botol telah lulus dengan mudah tiga per empat bagian.Fachdat….ooh….Fachdat….enak…..eenaak….. sahutnya kemudian.Kalau tidak, coba lebarkan pahamu….. Apa lagi tentang kawin dan punya anak…. Yang ada, hanyalah desahan desahan lirih yang membangkitkan birahi. berpikir bagaimana perasaan Bahri disaat itu. Uang…? Dua buah jari yang sudah menembus masuk itu ia mainkan didalam. Hari sudah malam. Nita tidak menjawab. Hauf! Langkah itu gontai seperti dibawa sejuta penderitaan. atau ……..
