Pak Edy yang dari tadi memandangiku tiba tiba berkata,“Eliza.. Bokep Hot Pandu cengengesan menjijikkan dan menjawab,
“Pak Edy memang hebat, bisa memberikan kami amoy secantik Eliza ini.Dan memang benar, Eliza ini memeknya lebih rapat jauh dari Vera!”. Tanpa berkata apa apa aku mengambil celana dalamku dan mengenakan di tubuhku menutup liang vaginaku. Elizaaa…”, erang Pandu, tubuhnya bergetar hebat, dan kurasakan liang vaginaku disirami spermanya yang amat hangat, dan banyak. Tapi aku mencoba berpura pura terpengaruh, dan aku sengaja menggigit bibirku.“Oh… enak ya Eliza”, ejek pak Edy dengan percaya diri. Ia menggigil keenakan, dan setelah ia mengeluarkan suara seperti sedang disembelih, baru aku melepaskan cucupanku pada kepala penisnya.Pandu langsung roboh ke lantai, ia merintih dan mengerang keenakan. “Iya deh El”, kata Jenny sambil tersenyum menggoda.Aku duduk di WC duduk ini, dan menuntaskan keinginanku buang air kecil.
