Suka betis Mbak. Bokep Thailand Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Matanya berbinar-binar seolah menaburkan sejuta pesona birahi. Dan mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir vaginanya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang agar masuk lebih dalam. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Hisap! Sebelah kaki menekuk dan terbuka lebar di atas kursi, dan yang sebelah lagi menjuntai ke karpet.“Suka Jhony?”“Hmm.. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Mbak Lia tersenyum sambil menatap mataku.“Mengapa?”Aku membisu. Sayu. Aku menengadah.“Kurang jelas, Jhony?” Aku mengangguk.Mbak Lia tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Dan..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.“Saya juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu.”“Persis seperti yang kuduga, kau pasti




















