Kalau kamu sih, gak apa-apa. Bokep Mama Kepolosanku lah yang mungkin membuat bibi senang juga terhadapku.Sejak pindah, perhatian bibi kurasa semakin besar. Warnanya agak sedikit menghitam, mungkin karena sering kegesek kontol paman.Tapi ketika kukuak lebih lebar lagi, warna coklat itu berangsung berubah menjadi merah hati, lalu merah tua, merah darah, dan akhirnya, tepat di kedalaman lubangnya, kulihat lorongnya yang menganga berwarna merah kekuningan seperti warna magma gunung berapi. Sementara di TV, film masih terus berputar dengan ajibnya, mempertontonkan sang adik ipar yang sedang menyetubuhi istri kakaknya dengan penuh nafsu.***Sekitar setengah jam aku tertidur. Badanku terlalu capek untuk sekedar bangkit dan berjalan. tanyaku tak mengerti.Burungmu jadi tambah gede! kataku dalam hati.Pokoknya ingin dipeluk aja. Aku harus tetap diam karena sudah telanjur ngomong aku kalau tidur kayak orang mati.Sampai kemudian kurasakan tangannya mengeluarkan kontolku pelan, inilah untuk pertama kali bibi memegang kontolku secara langsung.




















