Aku tambah tidak mengerti sewaktu Mbak Is tidak mau diajak pulang sama Mas Itok, karena alasan sudah dini hari. Bokep Montok Sekonyong-konyong tangan Mbak Is membuka reitsletingnya sendiri. Setiap dia menerangkan dengan mencorat-coret kertas, badannya bergerak ke kanan dan ke kiri dengan tekanan-tekanan. Teman-teman akrabku waktu SMP hilang semua sewaktu aku masuk SMA. Jari-jarinya sedikit menyentuh batang kemaluanku. Memang sudah dari tadi terasa sudah tegang sekali karena terangsang bergesakan badan terus dengannya. Ini soalnya, kamu baca dan kamu pelajari..!” katanya.Aku terdiam. Dan dia batuk-batuk, tapi masih saja menghisap batang kemaluanku sambil menangis mengiba-iba nikmat dan tidak jelas apa yang diucapkannya. Sangat risih.Tapi ada satu sisi yang harus kusadari, aku harus dapat unjuk diri.




















