Aaihhh.. Bokep Tobrut COK..!!”
Bunyi gesekan becek antara tangannya yang licin dan kulit kemaluanku menggema di kamar kosku. Dengan gagahnya kutarik mundur pinggangku hingga penisku nyaris tercabut dari kemaluannya. Masih dengan rasa takjub kuperhatikan mbak nila yang makin menggelinjang keasyikan dan menahan-nahan malu desahannya hanya karena rangsangan daging secuil itu.Akhirnya mbak nila pun makin tak kuat, badannya tumbang merebah di kasur dan merenggangkan kakinya mempasrahkan dirinya kepadaku. Aku kehabisan kata-kata ketika merasakan untuk pertama kalinya pucuk penisku bersinggungan dengan liang vaginanya. Bak bayi kehausan, kuisap dan kukecup dalam dalam puting susunya yang kenyal itu.“Hmfffhhh..!! Aku minta maap ya tadi pulang sendiri, terpaksa lembur nih karena banyak kerjaan.” Tegurku.“Eh don, baru pulang yah?




















