Mas Aryo mengangguk-angguk mendengarkan ucapakanku.Kemudian ia melanjutkan, “Kamu tahu maksud kedatangan Bondan tadi sore. Sehingga secara tidak langsung akulah yang menjadi taruhan di meja judi. XNXX Bokep Kadang-kadang ia memberikan uang belanja lebih padaku. Dia hanya menjawab “Aku mencari penghasilan tambahan Rit”, jawabnya singkat.Mas Aryo makin sering pulang larut malam, bahkan pernah satu kali dia pulang dengan mulut berbau alkohol, jalannya agak sempoyongan, rupanya dia mabuk. Aku enggan mengikuti keinginan suamiku ini, namun aku juga harus memikirkan keselatan keluarga, terutama keselamatan suamiku. Aku makin tidak enak hati mendengar ucapan rayuan-rayuan gombalnya itu, Tetapi aku mencoba menahan diri, karena Mas Aryo berutang uang kepadanya. Aku tidak pernah menanyakan pekerjaanmu, jadi lebih baik kamu juga begitu”, katanya.Aku baru bisa menerka-nerka apa aktivitasnya ketika suatu malam, dia memintaku untuk menjual gelang yang kupakai.




















