Windy langsung pulang karena takut kos-kosannya sudah dikunci kalau kemalaman. oohhoohhmm..”, Windy memasukkan penisku ke mulutnya yang mungil, dan menghisapnya dengan kuat.“Ahh.., Windy.. Bokep Colmek aahh.. Gimana? Airnya banyak kok di sini. Lebih besar dari pacarku yang dulu. Aku nggak mau terulang lagi kejadian memalukan tadi. Walaupun itu hanya seutas tali BH di bahu, tapi itu sudah cukup untuk membuatku berimajinasi yang bukan-bukan tentang Windy.“Makasih ya Dino..”, wah, suaranya benar-benar bisa membuatku terbang ke langit ketujuh..“eh, iya..”, jawabku.Lalu Windy masuk kembali ke kamar mandi. Rasanya benar-benar nikmat sekali. Sendirian aja ya di rumah? Bagaimana rasanya memainkan burungmu dalam vaginaku.. Kamu ada sabun cuci muka nggak? Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya mengulum burungmu dalam mulutku.




















