“Sekarang ganti Lusi yach,” kataku.Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan.“Ach.. Bokep mom ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.“Aku juga Ben..” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.“Ach.. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku. dalem.. a.. aku.. nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet,” kataku.Lusi tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.“Lus.. bentar lagi nih.”“Tahan Ben!” katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.“Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya.Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan..“Achh.. achh.. di.. sa.. achh.. achh.. ach.. ahh.. entar lagi gant.. ngapain ke kamar mandi, nih liat!” kataku menunjuk ke arah celanaku.“Kasihanilah si Beni kecil,” kataku.“Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech,” katanya sambil meninggalkan kamarku.“Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup
