Ketukannya agak menguat tetapi masih tergolong bersahabat. Kugesekkan pipiku, agar aku mersakan kekasaran bulu di wajahnya.“Minum kopi yuk, nanti keburu dingin”, kubisikkan ke telinganya sambil merenggangkan spasi antar kami. Bokeb Ada sampai 4 menit aku menikmati pemandangan itu. Dia meremas bongkahan pantatku. Kudorong jari telunjukku ke arah genggamannya. Lumayan besar untuk genggamanku. Telornya aku jilat kemudian. Ada ruang keluarga lengkap dengan perapian, ada kamar mandi. Ketukannya agak menguat tetapi masih tergolong bersahabat. Gigitanya berganti jadi jilatan. Kulihat sebelah dalamnya tepat di daerah kontolnya terbungkus, warnanya menguning. Dia mengikutiku. Tanpa bergeming akan kehadiran dia, aku terus menikmati bau celana dalamnya.“ Dua setengah hari tak diganti. Dia menekukkan kakinya. Dengan tersenyum aku melepaskan sarungku dan di dekat tempat tidur, aku memandangi kontolku yang telah lemas setelah dua ronde menembakkan peluru cairnya.
