Huh, menyebalkan aja Papaku itu. Bokep Montok Ia tak merasa ada yang aneh dengan kejadian semalam. Gila! Malu. Mama tak sadar dengan kehadiranku, karena saat itu ia sedang memejamkan matanya sambil mendesah-desah. Aku dan adik-adikku selalu kompak membela Mama. Panjang banget. Gawat kalau ia tahu aku sedang serius mengamati detil kontolnya itu. Adikku yang paling kecil, Toni. Adik sendiri ngentot ditonton,” kata Mimi padaku. Semua orang sudah tidur kayaknya. Rutukku lagi dalam hati. Enak banget Will,” katanya dengan suara mendesis. Pandanganku kualihkan ke lemari es. Ketika aku sampai di kolam renang mataku langsung menangkap sebuah tontonan cabul. Benar-benar profesional nih cowok, pikirku. Willy tersenyum memandangku. Ngesexnya gila-gilaan. Itupun setelah jarum jam menunjukkan pukul empat pagi.
