Tia diam sejenak, lalu dengan ragu-ragu mulai. Tapi Bram tidak bisa menyangkal bahwa dia terangsang melihat Tia berani tampil seperti itu. Bokep Arab Pakaian yang dipinjamkan Citra pun tidak mencerminkan kepribadiannya yang biasa, tapi Tia diam saja. Saranku ya gitu. Tapi dalam hatinya berkali-kali terselip rasa penasaran. Tapi ternyata beberapa lama kemudian Bram mencabut burungnya dari kemaluan Tia. Tangannya memegang tangan Tia. Jangan cuma satu, tapi dua sekalian. Bukan cuma oleh satu orang, tapi banyak. “Masih mau bohong?” katanya sengit. Makanya aku datang minta saran Kak Citra, gimana baiknya aku hadapi masalah ini. Pesan dari seorang perempuan yang fotonya sampai tadi pagi ada di HP Bram. Memang. Tapi, pikirnya, dicoba sajalah… tidak ada salahnya.***Bram menyetir pulang membawa oleh-oleh kue coklat untuk istrinya yang dia kira masih ngambek, tapi sudah beritikad baik mengajak berdamai.




















