Raguku benar-benar hilang dan tangannya semakin bebas bergerak. “Aku duarius Mbak, bukan serius lagi”, kataku ngotot yang hanya dibalas dengan senyumannya.“Mbak, pria yang duduk disana ada yang ngelihatin Mbak terus, sepertinya naksir, mau kukenalkan Mbak”, kataku sambil menghabiskan roti bakarku. Bokeb Aku suka pemuda seperti itu, cuman terkadang cuekmu sangat keterlaluan. “Makan aja, kalau tahu kamu baru bangun sudah kubelikan makan tadi”, katanya. Kemudian tempurung lutut kananku dengan sengaja kugesekkan pada selakangannya. “Tumben Tok tidurmu sebentar, bangunmu pagi sekali ya, aku sempat melihatmu sibuk tapi karena masih ngantuk jadi aku pilih tidur lagi aja daripada membantumu”, komentarnya. Dalam hitungan menit aku mengalami shock kenikmatan. “Iya, terus akan kusuruh hantu-hantu itu nyubitin seluruh tubuhmu tak tersisa”, balasnya dengan senyum kemenangan.




















